Pubertas atau yang dikenal dengan istilah masa puber merupakan masa transisi dari anak-anak menuju remaja. Pada tahapan ini anak-anak akan mengalami banyak perubahan fisik dan emosional dibanding ketika masa anak-anak. Perubahan ini dapat menyebabkan anak tidak percaya diri akan dirinya sendiri. Untuk itu, orang tua perlu mendampingi dan mengedukasi anak mengenai masa pubertas yang akan dilewati.
Kapan terjadinya pubertas pada anak perempuan?
Dilansir dari NHS, masa pubertas anak perempuan bisa terjadi ketika mereka berusia antara 8-14 tahun. Namun kapan masa pubertas terjadi dapat berbeda-beda tergantung dari kondisi hormonal setiap anak.
Tanda-tanda pubertas pada anak perempuan
Masa pubertas terjadi karena adanya perubahan hormon dalam tubuh manusia. Perubahan ini menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan psikis pada anak-anak. Dilansir dari Healthy Children, beberapa tanda pubertas pada anak perempuan antara lain:
1. Pertumbuhan payudara
Salah satu tanda pubertas yang mudah dikenali adalah pertumbuhan payudara. Pertumbuhan payudara dapat terjadi secara bersamaan antara payudara kiri dan kanan namun banyak juga yang mengalami pertumbuhan payudara di satu sisi terlebih dahulu. Tak perlu khawatir, karena hal ini adalah hal yang normal terjadi di masa pubertas.
Terkadang pertumbuhan payudara juga disertai dengan rasa nyeri di area payudara. Seiring berjalannya waktu, nyeri pada payudara akan berkurang dan pertumbuhan payudara akan lebih merata. Di tahapan ini, anak perempuan mulai membutuhkan pakaian dalam yang tepat untuk menyangga dan melindungi payudaranya.
2. Pertumbuhan rambut di area intim dan ketiak
Perubahan hormon pada tubuh anak perempuan juga dapat ditandai dengan tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh seperti lengan, kaki, vagina dan ketiak. Pertumbuhan rambut ini terkadang membuat anak menjadi tidak percaya diri. Namun orang tua dapat menjelaskan pada anak bahwa pertumbuhan rambut ini adalah hal yang normal.
3. Keluarnya cairan vagina
Salah satu tanda pubertas pada anak perempuan adalah keluarnya cairan vagina. Kondisi ini termasuk normal dan merupakan cara vagina untuk menjaga area intim tetap bersih dan sehat. Cairan vagina umumnya berwarna bening dan tidak berbau. Apabila anak perempuan Anda mengeluhkan cairan vaginanya berwarna hijau atau berbau, maka sebaiknya periksakan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
4. Menstruasi
Sekitar 6-12 bulan dari keluarnya cairan vagina, anak perempuan umumnya akan mengalami menstruasi pertamanya (menarche) . Menstruasi biasanya terjadi setelah 2-3 tahun anak mengalami pertumbuhan payudara. Sebelum terjadinya menstruasi, pada beberapa anak biasanya mengalami munculnya flek kecoklatan yang disertai perubahan emosi seperti mudah marah, tegang dan mudah bersedih.
Darah yang keluar saat menstruasi pertama dapat berbeda-beda pada setiap perempuan. Beberapa mengalami darah menstruasi yang hanya sedikit dan berwarna kecoklatan, lalu berubah menjadi merah dan keluar lebih banyak pada hari-hari berikutnya. Selama beberapa hari ke depan, intensitas darah menstruasi akan menurun hingga menstruasi berakhir.
Menstruasi pertama yang dialami anak remaja bisa menjadi pengalaman yang mendebarkan dan mungkin membuatnya merasa tidak nyaman. Bicarakan mengenai penanganan menstruasi dan pentingnya menjaga kebersihan diri serta jelaskan padanya bahwa menstruasi adalah hal yang normal terjadi di setiap bulannya.
5. Penambahan tinggi badan
Masa pubertas juga ditandai dengan penambahan tinggi badan yang cukup menonjol. Anak perempuan umumnya mengalami lonjakan pertumbuhan tinggi badan lebih cepat dari anak laki-laki. Biasanya laju penambahan tinggi badan anak perempuan akan berlangsung 6 bulan dari menstruasi pertama.
Selain penambahan tinggi badan, anak perempuan juga akan mengalami perubahan fisik lainnya seperti pinggul yang melebar dan pinggang yang semakin mengecil.
6. Munculnya jerawat dan bau badan
Perubahan hormon saat pubertas juga dapat ditandai dengan munculnya jerawat dan bau badan. Kondisi ini disebabkan oleh kelenjar keringat yang bekerja lebih aktif dari biasanya. Akibatnya area tubuh yang memiliki kelenjar keringat aktif akan menarik bakteri dan menyebabkan bau badan.
Perubahan fisik dan emosional yang dirasakan anak ketika pubertas bisa menjadi masa-masa yang sulit bagi mereka. Untuk itu, orang tua perlu mengedukasi dan mendampingi perkembangan anak agar dapat menjalani masa pubertas dengan lebih mudah.
- dr Anita Larasati Priyono